Diberdayakan oleh Blogger.

Time and Date

Jumlah Pengikut

Blogroll

Powered By Blogger

Suka Mengajar

Minggu, 24 Mei 2015

Filum Porifera

 
 


Deskripsi : Filum Porifera merupakan kelompok hewan sesil, pemakan tipe suspensi, hewan multiseluler yang menggunakan sel berflagella yang disebut koanosit untuk mengalirkan air melalui kanal air yang memiliki sistem yang unik. Porifera adalah satu-satunya filum yang tubuhnya berada pada tingkat parazoan (kekurangan atau tidak adanya lapisan embrio yang nyata). Bukan hanya tidak adanya jaringan yang nyata, tetapi hampir semua sel tubuhnya bersifat totipotensi, yaitu mampu berubah fungsi dan bentuk. Selain fakta bahwa hewan porifera memiliki tubuh besar yang multiseluler, mereka berfungsi lebih kompleks ke arah uniseluler. Pada pembahasan seterusnya akan dibahas tentang nutrisi Porifera (makanan), organisasi sel, pertukaran udara (gas), dan respon lingkungan.
 
Habitat Porifera
Terdapat sekitar 5.500 spesies Porifera yang hidup yang telah digambarkan, hampir semuanya tidak berada pada zona bentuk. Porifera berada pada kedalaman, tetapi pada daerah yang tidak berpolusi tinggi dan daerah tropis. Kebanyakan porifera litoral tumbuh sebagai lapisan tipis pada permukaan kasar. Sponges (Porifera) Bentk tumbuh pada permukaan substrat lembut biasanya berdiri tinggi dan lurus, itu untuk menghindari penimbunan oleh sedimen pada lingkungan sekitar. Banyak porifera yang mencapai ukuran yang besar (hingga 2 meter pada terumbu karang karabian bahkan lebih besar lagi di Antartik) dan dapat mencapai ukuran biomassa yang signifikan. Di antartika porifera (sponges) dapat mencapai 75 % total biomassa bentik pada kedalaman 100-200 m. Daerah Subtidal dan lebih dalam lagi yang tidak terkena arus kuat biasanya tumbuh besar dan stabil, bahkan simetris pada bentuk luar. Pada air yang dalam, spons hexactinellida, sering memiliki bentuk tidak biasa, kebanyakan berbentuk seperti kaca, ada yang berbentuk bulat dan masif, dan ada yang seperti tali. Terdapat beberapa spesies dalam jumlah kecil pada kelas Demospongia yang ada pada air tawar. Porifera menampakkan hampir semua warna termasuk lavender cerah, biru, kuning, krimson, dan putih. Banyak bakteri simbiotik atau uniseluler yang memberikan warna terhadap tubuh spons.
 
Karakteristik Filum Porifera
  • Filum Porifera merupakan metazoa pada tingkatan konstruksi seluler, tanpa jaringan nyata, dan porifera dewasa tidak simetris (asimetri) atau simetris radial superfisia (buatan).
  • Sel bersifat totipotent.
  • Memiliki sel yang berflagella, koanosit, yang mengatur air melalui kananl dan ruangan yang menyusun sistem kanal air.
  • Dewasa bersifat sesil dan pemakan suspensi (suspension feeder); pada fase larva bersifat motil dan biasanya bersifat lecithotropic.
  • Bagian luar dan dalam lapisan sel kekurangan membran dasar.
  • Lapisan tengah, atau mesohyl, berada pada sel motil dan pada materi skeletal  (spikula)
  • Bahan penyusun rangka porifera (spikula), tersusun atas kalsium karbonat atau silicon dioksida, dan atau serat kolagen.
 
Sejarah taxonomik Porifera
Secara sejarah, Kelas pada porifera telah didefinisikan atau dikelompokkan berdasarkan rangka dalamnya. Hingga sekarang, 4 kelas telah dikenali : Calcarea, Hexactinellida, Demospongiae, dan Sclerospongiae. Kelas Sclerospongiae termasuk dalam spesies yang memproduksi matriks padat, calcareous (kalsium karbonat), dan seperti batu yang sering digunakan sebagai tempat hewan yang hidup tumbuh dan berkembang. Kelas Sclerspongiae pada porifera ini sering disebut sebagai coralline sponges; Terdapat 15 spesies hidup yang telah diketahui. Coralline Sponges ini telah tidak dipelajari lagi beberapa dekade lalu dan anggotanya dimasukkan kedalam Calcarea dan Demospongia. Demospongia merupakan kelas terbesar pada porifera, terdapat 95 % dari spesies yang hidup. Karena ukuran dan variasinya, demospongiae merupakan masalah yang besar bagi para taxonomist. Beberapa tahun ini telah ditemukan kandungan kimia pada karang atau porifera yang berfungsi dalam obat-obatan (Farmasi) seperti antitumor (obat kanker), anti pembekuan, cytotoxic, in flammatory dll. Penemuan dari bahan bahan tersebut telah membuat penelitian terhadap porifera menjadi lebih menarik lagi.
 
Klasifikasi Filum Porifera (Taxonom)
1.      Kelas Calcarea
Salah satu kelas dari Filum Porifera adalah Kelas Calcarea. Ciri-ciri dari spesies pada kelas Calcarea adalah Spons bersifat Calcareous, Spikula tersusun atas Kalsium karbonat yang disebut calcite (kalsit). Elemen Rangka tidak berdiferensiasi menjadi megascleres dan microscleres; Spikula berkelipatan 1,3 atau 4. Tubuh dengan kanal tipe asconoid (askon), synconoid (sicon), atau leuconoid (leucon). Semua spesies dari kelas Calcarea hidup di lautan.
Subkelas Calcinea: Larva hidup bebas dan berupa coeblastula berlubang, berflagella, dan dapat menjadi seperti struktur parenchymula padat melalui ingresi seluler. Koanosit nukleus terletak pada daerah basal. Flagellum bersifat independent terhadap nukleus, spikula tersusun secara triradiated, spikula bebas, dan pada beberapa spesies bersifat masif calcite (tersusun atas kalsium karbonat padat) contoh Clathrina, Dendya, Leucascus, Leucetta, Soleniscus.
Subkelas Calcaronea, larva hidup bebas, sebagai tumbuhnya berflagella amphiblastulae, nuklei koanosit apikal, flagellum muncul dari nukleus, spikula bebas atau bergabung. Contoh spesies Calcaronea ialah Amphoriscus, Grantia, Leucilla, Leucosolenia, Petrobiona, Scypha (Sycon).
 
2.      Kelas Hexactinellida
Kelas Hexactinellida merupakan salah satu kelas pada filum porifera. Ciri-ciri Spesies pada kelas Hexactinellida adalah Berbentuk seperti gelas atau kaca, Spikula tersusun atas silikat dan bercorak 6 spikula (hexactinal), Megascleres dan microscleres selalu ada, dinding tubuh berbentuk cekung, dengan jaringan trabekular, lapisan koanosit dapat bersifat syncytial, berada pada perairan laut, terutama pada lautan dalam.
Terdapat dua subkelas pada kelas Hexactinellida yaitu Amphidiscophora dan Hexasterophora.
Contoh spesies pada kelas Hexactinellida yaitu : Hyalonema, Monorhaphis, Pheronema, Aphrocallistes, Caulophacus, Euplectella, Hexactinella, Leptophragmella, Lophocalyx, Rosella, Sympagella.
 
3.      Kelas Demospongiae
Salah satu kelas dari Filum Porifera adalah Demospongiae. Tersusun atas spikula silika, spikula tidak tersusun atas corak 6, rangka spikula dapat tersusun atau tergantikan oleh kolagen organik (spongin), hidup di lautan, air tawar dan pada semua kedalaman air.
Pada kelas Demospongiae terdapat 3 Sukelas yaitu Homoscleremorpha, tetratinomorpha, dan subkelas Ceractinomorpha.
Contoh spesies pada kelas Demospongiae ialah Asteropus, Chondrilla, Chondrosia, Cliona, Cryptotethya, Geodia, Polymastia, Rhabderemia, Stelletta, Suberites, Tethya, Tetilla,Adocia, Agelas, Aplysilla, Aplysina, Asbestopluma, Axinella, Axociella, Callyspongia, Clathria, Coelosphaera, Halichondria, Haliclona, Halisarca, Hymeniacidon, Ircinia, Spongilla, Tedania, Mycale, Microciona, Astrosclera, Calcifibrospongia, Ceratoporella, Stromatospongia, Hispidopetra, Goreauiella, Vaceletia crypta.

 

0 komentar

Posting Komentar