Klasifikasi Coelenterata
Hewan coelenterata dapat diklasifikasikan ke dalam 4 kelas, yaitu
sebagai berikut:
1. Hydrozoa
Hydrozoa
berasal dari bahasa yunani, yaitu hydro yang berarti air dan zoa yang berarti
hewan. Hewan ini membentuk koloni kecil berbentuk polip dominan, sebagian
membentuk medusa yang mempunyai laci dan payung melalui pembentukan tunas,
contohnya, Hydra, Gonionemus, dan Obelia.
Hydra merupakan
polip air tawar, tidak melalui stadium medusa, berukuran 6 – 15 mm, memiliki 6
– 10 tentakel yang mengelilingi hipostoma. Di dalam hipostoma terdapat mulut.
Di dalam mulut terdapat sel penyengat yang mengandung nematokis. Hewan ini
dapat berkembang biak secara seksual dan aseksual (pertunasan). Gonionemus
hidup di air pasang surut, mempunyai medusa yang besar seperti pada Obelia, dan
memiliki sedikit polip atau bahkan tidak ada sehingga sering kali berkembang
biak dengan cara seksual.
Obelia
merupakan koloni polip air laut, ukurannya sangat kecil, dan berasal dari zigot
hasil reproduksi aseksual. Bentuk koloni Obelia ada dua yaitu polip vegetatif
yang bertugas mencari makan dan polip reproduksi yang bertugas untuk melipat
ganda. Tiap-tiap polip dikelilingi oleh selimut yang tembus cahaya. Selimut
yang mengelilingi polip vegetatif disebut hidroteka dan yang mengelilingi polip
reproduktif adalah gonoteka. Obelia mengalami pergantian keturunan
(metagenesis), yaitu reproduksi aseksual pada polip reproduktif dan reproduksi
seksual pada medusa.
2. Scyphozoa
Scyphozoa
berasal dari bahasa yunani, yaitu scypho yang berarti mangkuk dan zoa yang
berarti hewan. Contoh hewan yang termasuk kelas ini adalah ubur-ubur. Pada
dasarnya, ubur-ubur adalah medusa yang pinggirnya berlekuk, tidak bercadar,
saluran radialnya bercabang majemuk, dan mempunyai kantung ruang gastrikum yang
berisi gonad. Contoh Scyphozoa adalah Aurelia.
Aurelia
bergaris tengah sekitar 7 – 10 cm, pinggir berlekuk delapan, kadang mengandung
polip (subordinat), dan reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas
(strobilasi), sedangkan reproduksi seksual dengan medusa. Sebagian ubur-ubur
mengandung racun yang menyebabkan gatal dan luka.
3. Anthozoa
Anthozoa
berasal dari bahasa yunani, yaitu anthus yang berarti bunga dan zoa yang
berarti hewan. Hewan ini memiliki banyak tentakel yang berwarna-warni seperti
bunga. Hewan ini memiliki tubuh yang berbentuk seperti polip, tidak membentuk
medusa, tidak bertangkai, terbungkus skeleton eksternal (karang), serta
memiliki tentakel yang banyak dan tersusun di sekitar mulut. Mulut bermuara ke
stomodaeum, dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Contohnya,
anemon dan hewan karang laut.
4. Ctenophora
Ctenophora
berasal dari bahasa yunani, yaitu kteno yang berarti sisir dan phore yang
berarti pembawa yang dalam bahasa latin disebut ctenophorus. Ctenophora berbentuk seperti sisir, buah
kenari, atau pipih, tembus cahaya, mempunyai delapan baris papan dayung
bersilia, mempunyai dua buah tentakel, berenang maju dengan menggunakan mulut,
ruang gastrovaskular dilengkapi dengan stomodaeum yang sebagian dilengkapi
dengan lubang ekskresi, bersifat hermafrodit, dan reproduksi dilakukan dengan
seksual.
Perkembangbiakan Coelenterata
Cara Berkembang Biak Coelenterata
Ada dua cara perkembangbiakan coelenterata, yaitu aseksual
(begetatif) dan seksual (generatif).
1. Aseksual (Vegatatif)
Proses perekembangbiakan aseksual pada coelenterata dilakukan
dengan membentuk kuncup di bagian kaki pada fase polip. Kuncup tersebut makin
lama makin membesar yang kemudian membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar
kaki sampai besar hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu
menjadi koloni.
2. Seksual (Generatif)
Proses perkembangbiakan seksual pada coelenterata dilakukan dengan
peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi pada fase medusa.
Letak testis di dekat tentakel sedangkan ovarium dekat kaki. Sperma masak
dikeluarkan lalu berenang hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk
zigot. Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva bersilia
disebut Planula. Planula berenang meninggalkan induk dan membentuk polip di
dasar perairan.
Perananan Coelenerata dalam Kehidupan Manusia
Colenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau kerang
merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu
karang tersebut nantinya menjadi temapt hidup beragam jenis hewan laut seperti
ikan yang merupakan sumber makanan manusia. Selain itu, terumbuh karang yang
indah bisa menjadi objek wisata yang sangat mengutungkan.
Terima kasih sudah berekenan membaca artikel tersebut di atas
tentang Mengenal Coelenterata (Hewan Berongga), semoga ada yang bisa kita ambil
sebagai pelajaran. Jika ada dari sobat sekalian yang menemukan kesalahan baik
dari segi penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang
membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih ^^
0 komentar
Posting Komentar